Sistematis Mudah dipahami Tidak terdapat kesalahan struktur kalimat Tidak terdapat kesalahan penggunaan tanda baca/ejaan Orisinalitas Ide Asli hasil ide penulisnya/kelompok sendiri Asli tapi modifikasi Belum pernah dipublikasikan Kreativitas pengembangan cerita Peristiwa yang dikembangkan rinci dan unik Sistematis Menggunakan pilihan kata yang menarik. Berisi dialog-dialog yang dikembangkan menarik dan menghidupkan cerita Penskoran 4 = jika terdapat 4 unsur 3 = jika terdapat three unsur two = jika terdapat 2 unsur 1 = jika terdapat satu unsur Skor akhir = skor yang diperoleh x a hundred dibagi skor maksimal C. Rubrik untuk penilaian keterampilan berbicara ASPEK KETERANGAN SKOR Pelafalan Sangat jelas sehingga mudah dipahami. Mudah dipahami meskipun pengaruh bahasa ibu dapat dideteksi. Ada masalah pengucapan sehingga pendengar perlu konsentrasi penuh.
Anda mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda mengubah garasi menjadi rumah minimalis yang bergaya dan nyaman. Konsep arsitektur modern day memberikan nuansa baru dan fungsional pada rumah yang dulunya hanya digunakan untuk menyimpan kendaraan. Anda memaksimalkan ruang yang tersedia dengan desain inside yang cerdas dan efisien.
b. Pemanfaatan Teknologi Pertanian: Memanfaatkan teknologi fashionable seperti irigasi tetes, sensor kelembaban tanah, dan aplikasi cell untuk memantau dan mengelola pertanian dengan lebih efisien.
Kamu pasti setuju kalau bagian pembuka dari sebuah novel sangat penting, terutama untuk novel remaja. Pembuka cerita adalah momen krusial di mana kamu bisa menarik perhatian pembaca atau justru membuat mereka berhenti membaca.
Matahari, sebagai sumber kehidupan di bumi, kini juga menjadi solusi utama dalam menciptakan energi terbarukan. Panel surya memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik tanpa emisi gas rumah kaca.
Cara Achdian menghadirkan sosok Ong berupa serpihan dan pokok pemikiran sang guru lewat serangkaian pembacaan dan percakapan memang sungguh menarik. Setidaknya banyak hal dari Ong yang harus dipikirkan atau dipahami.
Untuk penjelasan lebih lanjut, Sopan Silalahi meminta berdialog di desa saja sambil membawa pulang Plang dan Portal yang sudah di bongkar tadi. Permintaan tersebut di setujui oleh Brimob dan semua massa bergerak balik ke kantor desa.
Posisi yang “dinikmati” Ong seperti itu dalam jagat ilmu pengetahuan di negeri ini memang tergolong langka, apalagi dia termasuk kategori minoritas dari sudut pandang sosiologis. Sebagai mata air pengetahuan dengan kejernihan membaca sejarah atau gejala yang muncul di masyarakat, seperti tersirat dari topik-topik yang dikemukakan Achdian dalam buku ini, Ong sangat lancar menuturkan berbagai tema menarik, antara lain, mulai dari kekuasaan, kolonialisme, jagoan, tanah, hingga makanan. Luasnya pengetahuan Ong diimbangi pula dengan keahliannya dalam meramu dan meracik lantas menyajikan sebuah subyek dalam esai yang memukau untuk dibaca; peran editor tulisan-tulisan Ong tentu juga memberi kontribusi sangat penting dalam menghubungkan buah pemikirannya dengan sidang pembaca (hal.
Memiliki pesan-pesan moral Amanat sesuai dengan inti cerita. Amanat disampaikan baik tersurat maupun tersirat Amanat disampaikan secara wajar tidak mengguru (four)
Ong selalu mencoba memosisikan diri sebagai mata air yang menggiring siapa pun untuk datang dan menimba pengetahuan darinya, baik melalui sejumlah esai yang ditulisnya maupun percakapan langsung seperti pengalaman Achdian.
Andy Utama menegaskan bahwa pendekatan pertanian organik yang mereka terapkan merupakan bentuk komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Pandangan berbeda yang ditawarkan Ong dalam melihat sejarah memang menjadi salah satu babakan dari pergulatan intelektualnya. Seolah tak peduli kritik terhadap pandangan periksa di sini sejarahnya itu, namun di sisi lain dia justru membuka wawasan sekaligus wacana tentang cara melihat dan menulis sejarah.
Gambaran tentang Ong seperti itu muncul saat membaca halaman demi halaman buku yang ditulis oleh atau perjumpaan langsung Andi Achdian dengan Ong di berbagai kesempatan. Alumni jurusan sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia sekaligus “mahasiswa Ong” ini tak sempat menyaksikan gerak teatrikal sang dosen saat mengajar di muka kelas sejarah sosial; dia justru menikmati kuliah Ong dan mendapat banyak pencerahan saat keduanya bertatap muka dalam perbincangan hangat di rumah tradisional Ong di bilangan Jakarta Timur.
Jadi kita harus merpertahankan itu sekuat tenaga apalagi saat ini desa saya dihadapkan hadirnya tambang yang tentu berpotensi merusak alam dan merampas tanah kami. “Sebagai petani kami tidak mau kehilangan sumber hidup kami”, tegasnya.